ketika tunas ini tumbuh
serupa tubuh yang mengakar
setiap nafas yang terhembus adalah kata
angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah terpautan
tangan kita terikat
lidah kita menyatu
maka setiap apa yang terucap adalah sabda pendita ratu
aah...di luar itu pasir
di luar itu debu
hanya angin meniup saja lalu terbang hilang tak ada
tapi kita tetap menari
menari cuma kita yang tahu
jiwa ini tandu maka duduk saja
maka akan kita bawa semua
kerna kita adalah satu
ini kegemaran.
tentang persahabatan.
bukan punyaku. tapi cinta.
dari cereka ; ada apa dengan cinta
melankolik? aku tahu.
tapi kata jiwa seni.
hayati saja.
..kuroneko..
No comments:
Post a Comment